Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan data di Indonesia adalah kekurangan infrastruktur teknologi yang memadai. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, “Indonesia masih memiliki kesenjangan teknologi yang cukup besar, terutama di daerah-daerah terpencil.” Hal ini membuat akses terhadap data menjadi terbatas dan sulit untuk dikelola dengan baik.
Selain itu, masalah keamanan data juga menjadi perhatian utama dalam pengelolaan data di Indonesia. Menurut pakar keamanan data, Budi Rahardjo, “Banyak perusahaan dan instansi pemerintah di Indonesia masih kurang aware akan pentingnya melindungi data mereka dari serangan cyber.” Hal ini menjadi tantangan besar dalam upaya menjaga integritas dan kerahasiaan data.
Tantangan lainnya adalah kurangnya regulasi yang jelas terkait dengan pengelolaan data di Indonesia. Menurut Direktur Eksekutif ICT Watch, Wahyudi Djafar, “Indonesia masih butuh regulasi yang komprehensif dan mendukung untuk mengatur pengelolaan data secara efektif.” Tanpa regulasi yang jelas, pengelolaan data di Indonesia akan sulit untuk dilakukan dengan baik.
Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan data juga menjadi tantangan dalam pengelolaan data di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hanya 30% masyarakat Indonesia yang peduli akan privasi dan keamanan data mereka secara online. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi yang lebih luas terkait dengan pentingnya pengelolaan data yang baik.
Dengan adanya tantangan-tantangan tersebut, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan pengelolaan data di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Djoko Setiadi, “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengatasi tantangan utama dalam pengelolaan data di Indonesia.” Dengan kerjasama yang baik, diharapkan pengelolaan data di Indonesia dapat semakin meningkat dan terjamin keamanannya.